reseptif

Apa itu reseptif? merujuk pada istilah yang memiliki makna dan signifikansi tertentu. Untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai istilah ini, silakan merujuk pada tabel di bawah ini. Tabel tersebut menyediakan penjelasan sederhana mengenai arti, makna, dan maksud dari reseptif. Artinya disusun berdasarkan subjek.


Iklan Sponsor

Pengertian reseptif adalah:

Kamus Definisi
Bahasa Indonesia (KBBI) ? reseptif : re.sep.tif
[a]
(1) mau (dapat) menerima;
(2) terbuka dan tanggap terhadap pendapat, saran, dan anjuran orang lain;
(3) bersifat menerima
Malaysia (Dewan) ? reseptif (réséptif) mudah, bersedia atau terbuka utk menerima (idea baru, cadangan, dsb): mereka begitu ~ terhadap rancangan baru itu;
minda yg ~ kpd ilmu-ilmu moden.
Definisi ?

Reseptif adalah istilah yang merujuk pada kemampuan atau sikap seseorang dalam menerima atau menerima informasi, ide, atau konsep dari lingkungan sekitarnya. Ini melibatkan kepekaan terhadap ide-ide orang lain, kemampuan untuk mendengarkan dengan teliti, serta kesediaan untuk mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda dengan terbuka.

Reseptif juga melibatkan kemampuan untuk menyerap dan memahami informasi yang diberikan oleh orang lain tanpa mempertimbangkan penilaian pribadi yang terlalu dini. Ini berkaitan dengan kemampuan untuk terbuka terhadap beragam sudut pandang, mempertimbangkan berbagai perspektif, dan kemudian merespons secara bijaksana.

Ketika seseorang menjadi reseptif, mereka lebih mampu memperluas wawasan dan pemahaman mereka tentang dunia, orang lain, dan ide-ide baru. Kemampuan ini memainkan peran penting dalam komunikasi efektif dan kolaborasi yang produktif di berbagai bidang kehidupan.

Padanan Kata

Inggris: Receptive
Spanyol: Receptivo
Prancis: Réceptif
Jerman: Empfänglich
Italia: Recettivo
Belanda: Receptief
Portugis: Receptivo
Rusia: Приемлемый (Priejemlemyj) – lebih ke arah “dapat diterima” dalam konteks tertentu
Cina (Mandarin): 善于接受的 (Shànyú jiēshòu de)

Penggunaan kata

Dalam percakapan sehari-hari, seseorang yang reseptif cenderung mendengarkan dengan teliti, terbuka terhadap sudut pandang orang lain, dan merespons dengan cara yang menghargai pendapat orang lain.

Dalam konteks pembelajaran, siswa yang reseptif mampu menyerap pengetahuan dengan baik, terbuka terhadap pembelajaran baru, dan lebih mudah memahami konsep-konsep yang diajarkan.

Dalam dunia bisnis atau organisasi, lingkungan yang reseptif mendorong kolaborasi, inovasi, dan kesediaan untuk menerima ide-ide baru dari anggota tim atau pihak eksternal.

Dalam konteks kreativitas, individu yang reseptif terhadap inspirasi dari lingkungan sekitar mereka dapat menghasilkan karya seni atau ide-ide inovatif.

Dalam bidang psikologi, keadaan pikiran yang reseptif dapat memengaruhi proses terapi atau pemulihan, karena klien yang reseptif lebih terbuka terhadap saran atau arahan dari terapis.

Dalam pengembangan teknologi, tim yang reseptif terhadap umpan balik dari pengguna dapat meningkatkan kualitas produk dan pengalaman pengguna.

Cerita Analogi

Suatu hari yang cerah di kelas ilmu sosial di SMA Nusantara, suasana belajar begitu hidup dengan keceriaan para siswa yang siap menyerap ilmu. Di tengah-tengah pelajaran, Ressy, siswi cerdas yang selalu ingin memahami hal-hal baru, mengangkat tangannya dengan penuh semangat.

"Pak Guru Mamat, maaf mengganggu. Bolehkah saya bertanya?" tanya Ressy dengan penuh antusiasme.

Tersenyum ramah, Pak Guru Mamat yang selalu penuh semangat dalam mengajar menjawab, "Tentu, Ressy. Apa yang ingin kamu tanyakan?"

"Dalam pembicaraan tadi, saya mendengar kata 'reseptif'. Apa artinya, Pak?" tanya Ressy dengan rasa ingin tahu yang menggebu.

Pak Guru Mamat tersenyum dan berpikir sejenak. Dia ingin menjelaskan konsep tersebut dengan cara yang mudah dipahami oleh seluruh siswa di kelasnya. Lalu, dengan penuh antusiasme, beliau mulai menjelaskan dengan sebuah analogi yang menggugah imajinasi.

"Baiklah, Ressy. Bayangkan kamu adalah sebuah gelas kosong yang siap menerima air. Nah, 'reseptif' seperti gelas itu. Dia siap menerima segala macam air, baik itu air yang dingin, hangat, manis, atau asam. Dia tak menolak air hanya karena air itu berbeda, begitu juga dengan pikiran reseptif. Dia terbuka untuk menerima segala macam ide, pemikiran, atau pandangan dari orang lain."

Para siswa terpesona dengan analogi yang digunakan oleh Pak Guru Mamat. Mereka mulai membayangkan diri mereka sebagai gelas-gelas yang siap menerima segala macam "air" dari sekeliling mereka.

Pak Guru Mamat melanjutkan, "Jadi, ketika kita menjadi reseptif, kita seperti gelas kosong yang selalu siap menerima, mempertimbangkan, dan menghargai apa pun yang datang ke dalam pikiran kita. Kita jadi lebih luas pandangannya, lebih terbuka terhadap ide-ide baru, dan lebih peka terhadap lingkungan sekitar kita."

Ressy dan teman-temannya mengangguk paham, mereka merasa terinspirasi oleh analogi yang sederhana namun begitu bermakna tersebut. Mereka memahami bahwa menjadi reseptif adalah kunci untuk memperluas wawasan dan menjadi lebih baik dalam memahami dunia di sekitar mereka.

Pelajaran hari itu bukan hanya tentang definisi kata, tapi juga tentang bagaimana sikap reseptif bisa membawa perubahan positif dalam cara mereka memandang dunia. Dan di kelas itu, semangat untuk menjadi lebih reseptif telah ditanamkan dengan indahnya.

Istilah Terkait

Terbuka pikiran (Open-minded) : Memiliki sikap yang terbuka terhadap ide, sudut pandang, atau pendapat orang lain tanpa prasangka atau keterbatasan pemikiran.

Fleksibilitas (Flexibility) : Kemampuan untuk menyesuaikan pikiran atau tindakan dengan cepat dan mudah terhadap perubahan situasi atau ide baru.

Toleransi (Tolerance) : Sikap yang menghargai perbedaan pendapat, keyakinan, atau budaya orang lain tanpa menghakimi atau mengecilkan.

Keterbukaan (Openness) : Kemauan dan kesediaan untuk menerima hal baru, ide, atau pengalaman tanpa sikap defensif atau pertahanan yang kuat terhadap perubahan.

Adaptabilitas (Adaptability) : Kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru atau situasi yang berbeda dengan cepat dan efektif.

Iklan Sponsor

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan merinci mengenai istilah/kata reseptif, disarankan untuk merujuk pada sumber-sumber terpercaya seperti Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), serta Google Scholar untuk literatur akademis yang memiliki kredibilitas tinggi.

Iklan Sponsor

Wikipedia juga dapat menjadi referensi yang informatif untuk umum, sementara Kamus Dewan dapat memberikan perspektif linguistik yang lebih mendalam dalam bahasa Malaysia. Dengan menggabungkan sumber-sumber ini, Anda dapat memperluas pemahaman Anda mengenai reseptif secara menyeluruh.

Cek Wikipedia dan Wiktionary?

Telusuri

Cek Google scholar:

semoga dapat membantu walau kurangnya jawaban pengertian lengkap untuk menyatakan artinya. pada postingan di atas pengertian dari kata “reseptif” berasal dari beberapa sumber, bahasa, dan website di internet yang dapat anda lihat di bagian menu sumber.