Apa itu [judul]? merujuk pada istilah yang memiliki makna dan signifikansi tertentu. Untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai istilah ini, silakan merujuk pada tabel di bawah ini. Tabel tersebut menyediakan penjelasan sederhana mengenai arti, makna, dan maksud dari [judul]. Artinya disusun berdasarkan subjek.
Iklan Sponsor
Pengertian pelukis adalah:
Kamus | Definisi |
---|---|
Bahasa Indonesia (KBBI) ? | pelukis : pe.lu.kis [n] orang yang berprofesi melukis (seniman dalam seni lukis) |
Malaysia (Dewan) ? | pelukis orang yg (kerjanya) melukis, tukang lukis. |
Definisi ? |
Pelukis adalah seseorang yang menghasilkan karya seni visual seperti lukisan, menggunakan berbagai media dan teknik untuk mengekspresikan ide, emosi, atau konsep tertentu. Mereka menciptakan karya seni mereka dengan menggunakan berbagai alat seperti kuas, cat, spidol, pensil, atau alat lainnya untuk membuat gambar atau komposisi visual.
Padanan kata “pelukis” dalam bahasa Inggris adalah “painter.”
Penggunaan Kata
Deskripsi Profesi: Seorang pelukis adalah individu yang menghasilkan karya seni visual, seperti lukisan, mural, atau ilustrasi menggunakan berbagai media.
Pameran Seni: Dalam konteks pameran seni, pelukis sering kali merupakan salah satu dari banyak seniman yang berpartisipasi dengan karyanya yang dipamerkan di galeri atau museum.
Pendidikan Seni: Dalam pengaturan pendidikan seni, pelukis bisa menjadi instruktur atau guru yang mengajar teknik dan konsep seni kepada murid-murid mereka.
Kritik Seni: Dalam ulasan atau kritik seni, nama pelukis seringkali disebut untuk mengevaluasi atau memberikan pandangan terhadap karya mereka.
Proses Kreatif: Dalam konteks pembuatan karya seni, pelukis merancang, melukis, dan mengekspresikan ide atau emosi mereka melalui medium lukisan.
Kolaborasi Seni: Dalam proyek seni yang melibatkan kolaborasi antara berbagai seniman, seorang pelukis dapat berpartisipasi dalam menciptakan karya seni yang lebih besar.
Penjualan Karya Seni: Pelukis dapat menjual karya seni mereka kepada kolektor, galeri, atau melalui pameran untuk mendapatkan pengakuan dan sumber penghasilan.
Keahlian yang dimiliki pelukis
Keterampilan Teknis: Kemahiran dalam menggunakan alat dan media lukis seperti kuas, cat, spidol, pensil, dan teknik lainnya. Ini meliputi pemahaman tentang campuran warna, tekstur, dan penggunaan berbagai teknik lukis.
Pemahaman Komposisi: Memahami prinsip-prinsip komposisi visual seperti keseimbangan, ritme, proporsi, dan perspektif untuk menciptakan karya yang menarik dan estetis.
Kreativitas: Kemampuan untuk memunculkan ide-ide baru dan inovatif, serta mengembangkan konsep-konsep unik yang dapat diekspresikan melalui lukisan.
Kemampuan Observasi: Kemampuan untuk mengamati dengan cermat detail-detail visual dalam lingkungan sekitar dan mereproduksikannya dalam karya seni.
Ketelitian dan Ketahanan: Pelukis seringkali membutuhkan ketelitian yang tinggi untuk detail-detail kecil dalam karya mereka, dan juga ketahanan untuk menyelesaikan proyek-proyek yang memakan waktu.
Kemampuan Adaptasi: Kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai media dan teknik yang berbeda, serta terbuka terhadap eksperimen untuk mengembangkan gaya pribadi.
Kemampuan Berkomunikasi: Dalam beberapa kasus, seorang pelukis juga perlu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan klien, kolektor, atau masyarakat umum untuk menjelaskan karya mereka dan maksud di baliknya.
Kemampuan Kritis: Memiliki kemampuan untuk mengevaluasi karya mereka sendiri secara kritis untuk terus berkembang dan memperbaiki kualitas karya yang dihasilkan.
Cerita
Amira adalah seorang pelukis yang selalu terinspirasi oleh keindahan alam dan kehidupan sehari-hari di Bandung. Saat sebuah pesanan khusus datang dari seorang klien dari Jakarta yang ingin sebuah lukisan menampilkan keunikan kota Bandung, hati Amira berdesir dengan antusiasme. Dia mulai dengan menyelami sudut-sudut kota yang paling memukau, dari pepohonan rimbun di Dago Pakar hingga cahaya senja yang mempesona di Jalan Braga. Amira berkeliaran di setiap sudut kota, memotret momen-momen khas, menangkap esensi dari kehidupan sehari-hari, dan mencatat detail-detail indah yang hanya bisa ditemukan di Bandung. Ketika dia kembali ke studio kecilnya, Amira mulai mempersiapkan alat dan media yang akan menjadi mitra setianya dalam mewujudkan visi lukisan ini. Dia memilih kanvas yang luas, siap untuk menjadi cerminan keindahan kota yang akan dia abadikan. Kuas-kuas beragam ukuran, palet cat, dan berbagai macam warna tersusun rapi di meja lukisnya. Hari demi hari, Amira tenggelam dalam lukisan tersebut. Dia menyisipkan warna-warna cerah untuk menggambarkan keceriaan pasar tradisional, serta perpaduan warna-warna lembut yang menyatu untuk menampilkan kemegahan Gunung Tangkuban Perahu. Setiap sapuan kuasnya, setiap campuran warna yang dipilihnya, adalah ungkapan dari cintanya pada kota Bandung. Namun, setiap kali Amira melangkah mundur untuk melihat karyanya, dia merasa ada yang kurang. Ada aspek yang belum sempurna. Amira terus melukis, menambahkan sentuhan detail yang menghidupkan lukisan itu. Dia bekerja hingga larut malam, kadang-kadang hingga butiran embun pagi mulai muncul di luar jendela studionya. Akhirnya, setelah dua minggu yang penuh dengan dedikasi, lukisan itu selesai. Amira melangkah mundur, melihat karya itu dengan mata yang penuh kebahagiaan dan kepuasan. Lukisan itu bukan hanya gambaran visual tentang kota Bandung, tetapi juga cerminan dari hati dan jiwa seorang pelukis yang telah mencurahkan segalanya untuk mengabadikan keindahan kota yang sangat ia cintai. Ketika klien dari Jakarta datang untuk melihat hasil karya tersebut, mereka terpana oleh keindahan yang terwujud dalam lukisan itu. Mereka bisa merasakan setiap detil kota Bandung yang tersaji dengan begitu indah dalam lukisan Amira. Sorot mata klien yang penuh kekaguman adalah puncak dari perjalanan Amira dalam menciptakan karya yang begitu menggambarkan keindahan kota yang ia cintai, Bandung.
Istilah Terkait
Palet (Palette): Alat yang digunakan pelukis untuk mencampur dan menampung cat. Biasanya terbuat dari kayu atau bahan lainnya yang datar dan dilengkapi dengan berbagai wadah kecil untuk cat.
Goresan (Brushstroke): Tanda atau jejak yang ditinggalkan oleh kuas saat digunakan untuk melukis. Goresan ini dapat bervariasi dalam tebal tipisnya, tekstur, dan arahnya, memberikan keunikannya pada karya seni.
Komposisi (Composition): Tata letak, susunan, dan hubungan antara unsur-unsur visual dalam sebuah karya seni. Ini mencakup pengaturan elemen-elemen seperti bentuk, warna, ruang, dan tekstur untuk menciptakan kesatuan visual yang harmonis atau dramatis.
Teknik Basah atas Kering (Wet-on-Dry Technique): Teknik melukis di mana lapisan cat kering diterapkan di atas lapisan cat yang sudah kering sebelumnya. Ini memungkinkan pelukis untuk membuat detail halus atau menambahkan lapisan-lapisan tertentu dalam karya mereka.
Gaya Seni (Art Style): Cara khas atau pendekatan dalam menciptakan karya seni yang menggambarkan karakteristik unik seorang pelukis. Ini bisa termasuk penggunaan warna, teknik, subjek yang sering digunakan, dan elemen visual lainnya yang membuat karya seorang pelukis dikenali secara visual.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan merinci mengenai istilah/kata [judul], disarankan untuk merujuk pada sumber-sumber terpercaya seperti Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), serta Google Scholar untuk literatur akademis yang memiliki kredibilitas tinggi.
Wikipedia juga dapat menjadi referensi yang informatif untuk umum, sementara Kamus Dewan dapat memberikan perspektif linguistik yang lebih mendalam dalam bahasa Malaysia. Dengan menggabungkan sumber-sumber ini, Anda dapat memperluas pemahaman Anda mengenai [judul] secara menyeluruh.
Cek Wikipedia dan Wiktionary?
Cek Google scholar:
semoga dapat membantu walau kurangnya jawaban pengertian lengkap untuk menyatakan artinya. pada postingan di atas pengertian dari kata “[judul]” berasal dari beberapa sumber, bahasa, dan website di internet yang dapat anda lihat di bagian menu sumber.