· ·

huru-hara

Apa itu huru-hara? merujuk pada istilah yang memiliki makna dan signifikansi tertentu. Untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai istilah ini, silakan merujuk pada tabel di bawah ini. Tabel tersebut menyediakan penjelasan sederhana mengenai arti, makna, dan maksud dari huru-hara. Artinya disusun berdasarkan subjek.


Iklan Sponsor

Pengertian huru-hara adalah:

Subjek Definisi
Asuransi. ? – huru-hara (Riot) : adalah keadaan di satu kota di mana sejumlah besar massa secara bersama-sama atau dalam kelompok-kelompok kecil menimbulkan suasana gangguan ketertiban dan keamanan masyarakat dengan kegaduhan dan menggunakan kekerasan serta rentetan pengrusakan sejumlah besar harta benda, sedemikian rupa sehingga timbul ketakutan umum, yang ditandai dengan terhentinya lebih dari separuh kegiatan normal pusat perdagangan/pertokoan atau perkantoran atau sekolah atau transportasi umum di kota tersebut selama minimal 24 (duapuluh empat) jam secara terus-menerus yang dimulai sebelum, selama atau setelah kejadian tersebut.
Kamus Definisi
Bahasa Indonesia (KBBI) ? huru-hara : hu.ru-ha.ra
[n] keributan; kerusuhan; kekacauan
Malaysia (Dewan) ? huru-hara 1. dlm keadaan tidak tenteram, kacau-bilau: negeri yg aman akan ~ akibat hasutan drpd anasir-anasir komunis;
2 . dlm keadaan kelam-kabut (tidak keruan dsb): dia bimbang kalau diisytiharkan pd waktu itu, akan ~lah tentera yg berperang di bawah pemerintahannya;
3. bp berjalan dgn tidak tentu tujuan: janganlah ~ ke sana ke mari dgn kawan-kawan pd waktu malam;
4. keadaan kacau-bilau: ahli nujum meramalkan bahawa ~ akan berlaku di negeri itu dlm tahun 1990-an;
Definisi ?

Huru-hara merujuk pada situasi atau keadaan yang kacau, gempar, atau kacau-balau di suatu tempat. Ini bisa mencakup kerusuhan massal, demonstrasi yang berubah menjadi kekacauan, atau situasi di mana ada kekacauan, ketidakamanan, atau kebingungan yang besar.

Huru-hara bisa timbul karena berbagai alasan seperti protes sosial, perbedaan politik yang mendalam, ketidakpuasan terhadap pemerintah, ketidakadilan sosial, atau keadaan darurat yang tiba-tiba. Dalam konteks ini, kekacauan dan kebingungan seringkali mendominasi, menyebabkan ketidakstabilan serta dampak negatif bagi masyarakat yang terlibat.

Saat huru-hara terjadi, biasanya ada gangguan terhadap ketertiban umum, mungkin ada tindakan kekerasan, vandalisme, atau pelanggaran terhadap hukum. Situasi ini juga dapat menimbulkan risiko bagi keselamatan publik dan dapat memerlukan campur tangan aparat keamanan untuk mengendalikan keadaan.

Padanan kata “huru-hara” dalam bahasa Inggris adalah “riot” atau “chaos”.

Penggunaan Kata

Kerusuhan Sosial: Huru-hara sering merujuk pada kekacauan dalam demonstrasi atau protes sosial yang berubah menjadi tindakan kekerasan, perusakan, atau konflik antara kelompok-kelompok tertentu.

Ketidakstabilan Politik: Dalam konteks politik, huru-hara bisa merujuk pada kekacauan yang terjadi akibat perbedaan politik yang dalam, protes massal terhadap pemerintah, atau ketidakpuasan yang menyebabkan kerusuhan atau kebingungan sosial.

Situasi Darurat: Huru-hara dapat merujuk pada kondisi darurat yang tiba-tiba, seperti bencana alam, serangan teroris, atau keadaan di mana terjadi kebingungan besar dan kacau-balau yang memerlukan tindakan cepat untuk mengendalikannya.

Gangguan Umum: Kadang-kadang, istilah huru-hara digunakan untuk merujuk pada gangguan umum atau ketidakamanan yang terjadi di suatu tempat, bisa karena penyimpangan sosial, kekerasan, atau kekacauan yang menyebabkan hilangnya kontrol atas situasi.

Contoh Kasus

Kerusuhan Los Angeles 1992: Setelah pengadilan memutuskan untuk menghapuskan pemukulan polisi terhadap Rodney King, seorang pria kulit hitam, kota Los Angeles dilanda kerusuhan massal. Protes berubah menjadi huru-hara yang melibatkan kekerasan, pembakaran, dan perusakan properti. Kerusuhan ini mencerminkan ketegangan rasial dan sosial yang mendalam di Amerika Serikat.

Kerusuhan Paris 1968: Demonstrasi mahasiswa dan serikat buruh di Paris pada tahun 1968 memuncak menjadi huru-hara besar yang mengguncang Prancis. Unjuk rasa anti-pemerintah yang awalnya dimulai sebagai protes mahasiswa kemudian mendapat dukungan dari sektor buruh. Ini menyebabkan pemogokan umum, pertempuran jalanan, dan akhirnya, perubahan besar dalam politik dan budaya di Prancis.

Kerusuhan London 2011: Terinspirasi oleh peristiwa kematian seorang pria muda yang ditembak oleh polisi, kerusuhan merajalela di beberapa wilayah di London dan sekitarnya pada tahun 2011. Demonstrasi yang awalnya terkait dengan isu kepolisian berkembang menjadi huru-hara yang melibatkan perusakan, pembakaran, dan penjarahan.

Peristiwa 1998: Peristiwa ini merupakan kerusuhan besar-besaran yang terjadi pada masa transisi dari rezim Orde Baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto menuju era reformasi. Demonstrasi mahasiswa dan ketidakpuasan terhadap rezim Soeharto memuncak menjadi huru-hara massal di berbagai kota di Indonesia. Kerusuhan ini mengakibatkan perubahan politik signifikan di Indonesia dengan pengunduran diri Soeharto setelah berkuasa selama 32 tahun.

Kerusuhan Sosial Mei 1998: Kerusuhan antar-etnis dan anti-Tionghoa meletus di berbagai kota di Indonesia setelah terjadinya peristiwa pemerkosaan yang melibatkan etnis Tionghoa. Ini memicu serentetan kekerasan dan penjarahan terhadap toko-toko milik warga keturunan Tionghoa serta konflik antar-etnis yang berdampak besar pada masyarakat dan perekonomian Indonesia.

Peristiwa Tragedi 1965: Setelah upaya kudeta yang gagal oleh kelompok sayap kiri, terjadi reaksi keras dari pemerintah yang dipimpin Soeharto. Tindakan keras ini mengakibatkan pembunuhan massal terhadap anggota dan simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) serta orang-orang yang dianggap terlibat dalam gerakan kiri. Tragedi ini diperkirakan menyebabkan jutaan orang tewas dan menjadi salah satu peristiwa paling tragis dalam sejarah Indonesia.

Dampak Negatif

Kerusakan Properti: Huru-hara seringkali menyebabkan perusakan, pembakaran, dan penjarahan properti. Toko, bangunan, kendaraan, dan fasilitas umum sering menjadi sasaran, menyebabkan kerugian finansial yang besar bagi individu, bisnis, dan pemerintah.

Ketidakstabilan Sosial: Kondisi huru-hara cenderung menciptakan ketegangan sosial yang dalam. Konflik antar-grup atau antar-etnis, terutama jika huru-hara melibatkan aspek-aspek identitas tertentu, dapat meningkatkan divisi dan kesenjangan dalam masyarakat.

Ketidakamanan: Huru-hara mengganggu keamanan dan kesejahteraan masyarakat. Gangguan terhadap ketertiban umum dapat menciptakan rasa takut, kecemasan, dan ancaman bagi keamanan individu.

Kerugian Ekonomi: Kerusakan properti, penjarahan, dan gangguan terhadap bisnis serta kegiatan ekonomi lainnya dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan. Hal ini bisa berdampak pada lapangan pekerjaan, investasi, dan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah atau negara.

Dampak Psikologis: Huru-hara bisa meninggalkan dampak psikologis yang serius pada individu yang terlibat atau menjadi saksi. Trauma, kecemasan, dan rasa takut adalah beberapa dampak psikologis yang bisa muncul akibat pengalaman huru-hara.

Ketidakstabilan Politik: Dampak politik juga dapat terjadi. Huru-hara dapat memicu perubahan rezim, ketidakstabilan politik, atau ketidakpercayaan terhadap pemerintah yang pada gilirannya dapat mengganggu proses demokrasi.

Cerita

	Pada suatu sore yang teduh di sebuah rumah di desa kecil, Kakek Saeful duduk di beranda dengan penuh semangat. Di sekelilingnya, cucunya yang paling dekat, Rizal dan Dena, duduk dengan khidmat, tertarik pada cerita-cerita masa lalu yang selalu membuat mereka terkagum-kagum.
	
	Kakek Saeful adalah seorang pria bijaksana dengan mata yang penuh pengalaman. Hari itu, dia memutuskan untuk bercerita tentang suatu peristiwa yang tak terlupakan dalam hidupnya: peristiwa huru-hara di kota Pasundan yang terjadi bertahun-tahun yang lalu.
	
	"Kalian tahu, dulu kota Pasundan bukanlah seperti sekarang," kata Kakek Saeful dengan suara lembut yang penuh kehangatan. "Ada satu masa di mana kota itu dilanda huru-hara yang sangat mengerikan. Orang-orang hidup dalam ketakutan dan kekacauan."
	
	Dengan mata yang berbinar, Kakek Saeful memulai ceritanya. Dia menggambarkan bagaimana keadaan kota saat itu, dengan jalan-jalan yang penuh dengan asap, suara gemuruh, dan orang-orang yang berlarian ke sana kemari dalam kebingungan. Dia menceritakan bagaimana toko-toko dan rumah-rumah dijatuhi oleh kerusuhan, bagaimana kehancuran merajalela, dan bagaimana sulitnya hidup dalam suasana yang penuh ketidakpastian.
	
	"Namun di tengah kekacauan itu, aku merasakan bahwa aku harus melindungi diriku sendiri," ujar Kakek Saeful seraya menggenggam erat tangan cucunya. "Aku memutuskan untuk meninggalkan kota dan mencari tempat yang aman."
	
	Dia melanjutkan ceritanya tentang perjalanan panjangnya menuju desa terdekat, bagaimana dia menemukan tempat perlindungan di sana, dan bagaimana penduduk desa dengan hangat menerima kedatangannya.
	
	"Dari desa itu, aku belajar banyak hal tentang kebersamaan, perdamaian, dan kehidupan yang sederhana namun penuh makna," lanjut Kakek Saeful sambil tersenyum lembut.
	
	Rizal dan Dena mendengarkan cerita Kakek Saeful dengan penuh perhatian. Mereka terpesona dengan pengalaman hidup yang dialami Kakek Saeful, dan dari ceritanya itu, mereka belajar tentang keberanian, kebijaksanaan, dan arti pentingnya keamanan serta kedamaian dalam kehidupan.
	
	Saat senja mulai turun, cerita Kakek Saeful tentang peristiwa huru-hara itu menjadi kisah yang menginspirasi dan meninggalkan kesan mendalam bagi Rizal, Dena, dan mungkin juga bagi siapa pun yang mendengarnya. Di bawah langit yang mulai gelap, mereka duduk bersama, merenungkan pelajaran berharga dari pengalaman hidup yang dihadapi oleh sang Kakek Saeful.

Ciri-ciri

Ketidakstabilan dan Kekacauan: Situasi huru-hara dicirikan oleh ketidakstabilan yang signifikan. Ada kekacauan yang terlihat dalam bentuk perusakan, penjarahan, atau tindakan kekerasan yang mengganggu ketertiban umum.

Kerusuhan Massal: Huru-hara seringkali melibatkan kerumunan orang yang bergerak bersama dalam tindakan protes atau aksi yang merusak. Ini bisa mencakup massa yang tidak terkontrol, seringkali dengan emosi yang tinggi, berdampak pada tindakan kolektif yang merusak.

Gangguan Terhadap Ketertiban Umum: Ada gangguan yang signifikan terhadap ketertiban dan keamanan umum. Tindakan-tindakan ini bisa berupa pembakaran, perusakan, atau tindakan kekerasan lainnya yang mengacaukan tatanan sosial.

Ketidakpastian dan Ketakutan: Masyarakat yang terlibat dalam huru-hara seringkali hidup dalam ketidakpastian. Mereka merasa takut dan khawatir akan keselamatan diri mereka sendiri atau keselamatan orang-orang di sekitar mereka.

Pola Perilaku Tak Terduga: Tindakan dalam huru-hara seringkali tidak dapat diprediksi dan tidak terkontrol. Hal ini bisa meliputi peningkatan kekerasan, penjarahan, atau tindakan-tindakan yang merugikan secara sosial.

Keterlibatan Aparat Keamanan: Situasi huru-hara sering kali memerlukan campur tangan aparat keamanan atau polisi untuk mengendalikan situasi. Ini bisa berupa penempatan polisi, penggunaan kekuatan untuk memulihkan ketertiban, atau bahkan kehadiran pasukan militer dalam situasi yang ekstrim.

Istilah Terkait

Kacau-balau (Disarray): Kondisi di mana segala sesuatu menjadi tidak teratur, berantakan, atau kacau. Ini mencakup keadaan di mana tidak ada kerapihan atau sistem yang jelas dalam suatu situasi.

Kerusuhan (Riots): Tindakan kekerasan, perusakan, atau ketidaktaatan terhadap hukum yang dilakukan oleh sekelompok orang yang bertujuan untuk mengekspresikan ketidakpuasan atau protes terhadap sesuatu, seringkali berujung pada kekacauan dan kebingungan.

Kegelisahan (Unrest): Keadaan di mana terdapat ketidakstabilan sosial, politik, atau ekonomi yang menyebabkan ketegangan atau kecemasan di masyarakat. Ini seringkali merupakan tanda adanya ketidakpuasan yang dapat berkembang menjadi situasi yang lebih buruk.

Kekacauan (Chaos): Suatu kondisi di mana tidak ada aturan atau tatanan yang jelas, seringkali disertai dengan kebingungan, kebingungan, atau ketidakmampuan untuk mengontrol situasi.

Disrupsi (Disruption): Gangguan atau pemutusan yang signifikan terhadap suatu proses, aktivitas, atau keadaan yang biasanya stabil. Ini bisa berupa gangguan terhadap tatanan sosial, ekonomi, atau politik yang mengakibatkan perubahan yang tidak terduga atau merugikan.

Iklan Sponsor

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan merinci mengenai istilah/kata huru-hara, disarankan untuk merujuk pada sumber-sumber terpercaya seperti Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), serta Google Scholar untuk literatur akademis yang memiliki kredibilitas tinggi.

Iklan Sponsor

Wikipedia juga dapat menjadi referensi yang informatif untuk umum, sementara Kamus Dewan dapat memberikan perspektif linguistik yang lebih mendalam dalam bahasa Malaysia. Dengan menggabungkan sumber-sumber ini, Anda dapat memperluas pemahaman Anda mengenai huru-hara secara menyeluruh.

Cek Wikipedia dan Wiktionary?

Telusuri

Cek Google scholar:

semoga dapat membantu walau kurangnya jawaban pengertian lengkap untuk menyatakan artinya. pada postingan di atas pengertian dari kata “huru-hara” berasal dari beberapa sumber, bahasa, dan website di internet yang dapat anda lihat di bagian menu sumber.